Mungkin Anda sudah mengenal banyak varian tomat, baik yang berwarna merah, kuning, ataupun hijau. Namun, pernahkah Anda mendengar tentang tomat ranti? Tomat ranti disebut juga sebagai tomat ceri yang memiliki nama latin Lycopersicon esculentum. Jenis ini saat ini sedang menjadi primadona di dunia pertanian karena banyak kelebihan yang dimilikinya. Berikut ini akan membahas secara lengkap tentang budidaya tomat ranti dengan teknik yang mudah dilakukan.
Karakteristik Tomat Ranti
Sebenarnya karakteristik tomat ranti cukup mudah dikenal. Meskipun namanya tomat ceri, namun buah yang dihasilkan cukup besar. Bahkan, ukurannya setara dengan tomat merah yang biasa kita konsumsi. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari tomat ranti:
- Mempunyai rasa manis dan segar
- Warnanya yang merah mengkilat dengan bagian dasar hijau
- Kulitnya yang tipis dan tidak berlebihan
- Memiliki kandungan vitamin A dan C yang lebih tinggi dari jenis tomat lainnya
Persiapan Awal Budidaya Tomat Ranti
Sebelum mulai melakukan penanaman tomat ranti, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu. Berikut persiapan awal yang diperlukan:
- Menentukan lokasi penanaman tomat ranti
- Membuat media tanam dengan komposisi 70% tanah, 20% pupuk kandang, dan 10% pasir
- Menyiapkan bibit yang berasal dari benih tomat dengan kualitas baik
- Menyediakan selang irigasi untuk penyiraman tanaman

Proses Penanaman Tomat Ranti
Setelah persiapan awal selesai, barulah bisa dilakukan proses penanaman tomat ranti. Berikut tahapan cara penanaman yang dapat dilakukan:
1. Penyemaian Benih
Benih tomat ranti bisa ditanam di dalam polybag atau pot terlebih dahulu. Caranya, sobek kantong bibit dan taruh di atas polybag atau pot yang sudah diisi dengan media tanam. Kemudian, tutup dengan media tanam yang tipis dan siram dengan air secukupnya. Untuk mendapatkan bibit berkualitas, kisaran waktu 14 hari benih akan berkecambah.
2. Penanaman Benih
Setelah benih tomat ranti berkecambah, selanjutnya harus dipindahkan ke lahan atau tempat yang sudah disiapkan sebelumnya. Masukkan bibit ke dalam lubang tanam yang sudah dipersiapkan dengan jarak tanam sekitar 60 cm x 60 cm. Kemudian, siram dengan air secukupnya dan beri penyangga untuk menjaga bibit jika terkena angin kencang.

3. Perawatan Tanaman Tomat Ranti
Untuk mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan, tanaman tomat ranti membutuhkan perawatan yang baik dan teratur. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatan tanaman tomat ranti:
- Penyiraman tanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Hindari waktu siang karena dapat menyebabkan embun pada daun mengganggu pertumbuhan tanaman
- Berikan pupuk organik setiap 2 minggu sekali
- Pastikan tanaman mendapatkan sinar matahari secara langsung minimal 6 jam sehari
- Periksa kondisi tanaman secara berkala untuk mengetahui apakah ada serangan hama atau penyakit

Panen Tomat Ranti
Setelah proses penanaman dan perawatan selesai, barulah bisa dilakukan panen tomat ranti. Waktu panen dapat dilakukan ketika buah tomat sudah mencapai ukuran yang cukup besar dan mencapai masa panen yang ditargetkan. Tomat ranti biasanya dapat dipanen pada masa yang ke-3 setelah bibit ditanam. Selama masa panen harus melakukan hal-hal berikut:
- Memetik tomat ranti dengan cara memutar tangkai buah
- Menyimpan tomat ranti pada suhu ruangan agar tetap awet
- Tidak mencuci tomat ranti hingga digunakan untuk memasak agar tidak menurunkan kualitas rasanya

Kesimpulan
Budidaya tomat ranti memang memerlukan keterampilan dan pengetahuan tersendiri untuk mendapatkan hasil yang optimal. Namun, jika dilakukan dengan teknik yang tepat dan dengan perawatan yang baik, hasilnya pun pasti akan memuaskan. Untuk itu, jangan ragu untuk mencoba cara menanam tomat ranti di rumah dan rasakan sendiri kelezatan dan manfaat buah tomat yang satu ini. Selamat mencoba!
